cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PAWIYATAN
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue " Vol 22, No 1 (2015)" : 11 Documents clear
ANALISIS KEBIJAKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA ( KKNI) Marliyah, Lili
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam persepektif ekonomi, pendidikan merupakan human investment yang harus dapat menghasilkan SDM penggerak pembangunan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing nasional dan kemandirian bangsa,yang menjadi syarat mutlak dalam persaingan dalam era globalisasi. Era globalisasi memiliki cirri utama,  persaingan yang semakin ketat dalam kehidupan terutama tantangan dalam menyiapkan SDM sehingga tuntutan terhadap pengelolaan serta peningkatan mutu tenaga kerja  kesetaraan kualifikasinya dengan tenaga kerja asing akan menjadi satu tantangan  perekonomian Indonesia. Penetapan KKNI sebagai pedoman untuk menetapkan kualifikasi, skema pengakuan kualifikasi dan menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran, pelatihan atau pengalaman kerja serta menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran, pelatihan atau pengalaman kerja, mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya manusia dari negara lain. Hubungan KKNI dengan kerangka kebijakan makro pendidikan yaitu merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan pelatihan untuk membentuk SDM berkualifikasi, bersertifikasi. Implementasi KKNI akan berdampak pada kerangka manajemen pengembangan SDM dan perubahan sosial sebagai konsekuensi dari peningkatan kualitas SDM  dalam KKNI. Kata Kunci : KKNI, kebijakan
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAMS GAMES AND TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN CD INTERAKTIF MATERI PRISMA DAN LIMAS nayazik, akhmad
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of inappropriate learning method can make the students feel tired to participate in learning and lead to the lack of the effectiveness of learning development inside classroom. Teams Games and Tournament (TGT) is one of cooperative learning method using game. Using this method, the learning activities between learners can be a fair competition, where they compete to present something they have learnt from Interactive CD. This study aims to determine the effectiveness of mathemathic teaching material and Pyramid prism by Interactive CD-assisted TGT strategy. The effectiveness achieved is characterized by (1) the average achievement of students who learned in experimental class reachede 80,0 ,(2) the average of motivation to learn reach the exhaustiveness of learning motivation, (3) having a positive effect on the motivation of learning achievement, and (4) the students achievement of experimental class is better that control class. The population of this study is the students of SMP N 2 Rembang grade VIII. Using the random cluster sampling technique, it is determined that VIII-2 as experimental group and VIII-3 as control group. The result shows that the average achievement of learners who are taught using Interactive CD-assisted TGT strategy reach 81,35. The average of learning motivation reach to the exhaustiveness of leaning motivation with the value 76.76 from regression calculation, the regression of the estimation of equation is gained between X and Y that is Y= 36.391 + 0.586X with determination coefisien of 49.0%, meaning that there is positive effect on the achievement of learning motivation. In addition, the average ofstudents achievement of experimental group and control class are 77.96 and 81.35. It means that the average of students achiement who learn in the experimental group is better than those who learn in control class. Based on this result, we can draw conslusion that four effective learning are achieved.Keywords: Effectiveness, TGT, Interactive CD, Learning Achievement, Motivation.
POTRET PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN DASAR BAGI ANAK-ANAK NELAYAN DI KAWASAN PANTURA JAWA TENGAH Susiatik, Titik
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan dasar merupakan salah satu konstitusional yang harus disediakan oleh negara. Sebagai hak bagi warga negara, maka hal itu merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakannya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam konteks otonomi daerah, penyelenggaraan pendidikan dasar secara operasional dikelola oleh Pemerintah Daerah dan didukung oleh Pemerintah Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potret pemenuhan atas pendidikan dasar bagi anak-anak nelayan di Kabupaten Tegal. Ada tiga fokus masalah yang dijadikan obyek penelitian ini, yakni: faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi pendidikan dasar anak-anak nelayan, kebijakan pemerintah daerah dalam pemenuhan hak-hak atas pendidikan dasar di Kabupaten Tegal, serta implementasinya di lapangan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis dekriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi anak-anak nelayan dalam mengikuti pendidikan dasar adalah ekonomi, lingkungan dan budaya. Faktor-faktor ini masih terkait dengan penelitian-penelitia sebelumnya, yang menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut sampai saat ini masih belum berubah. Dalam aspek kebijakan, pemerintah daerah belum memiliki kebijakan afirmasi terhadap persoalan pendidikan anak-anak nelayan. Kebijakan yang ada difokuskan untuk menanggulangi persoalan drop-out siswa de jenjang pendidikan dasar secara umum. Namun, pada tahun 2014 ini Pemerintah Kabupaten Tegal telah mendesain program pendidikan inklusi bagi anak-anak yang drop-out sekolah, termasuk anak-anak nelayan. Sejalan dengan program tersebut maka relaisasi kebijakan ini akan di jalankan beriringan dengan program bantuan dari Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI, yakni berupa Sekolah Lapang yang bersifat flexibel dna mengikuti ritme aktivitas anak-anak nelayan. Kata Kunci : Hak atas Pendidikan Dasar, Nelayan, Tegal, Afirmasi.
Penggunaan Eceng Gondok Rawa Pening Ambarawa Untuk Cooling Pad Komposit Menggunakan Metode Kompaksi Ngubaidi Achmad2, Joko Suwignyo1
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serat alam banyak dimanfaatkan di bidang teknologi material. Serat alam sebagai penguat material komposit. Komposit memiliki sifat ringan, kuat, elastis, dan tangguh. Kekurangan serat alam pada kekuatan yang tidak merata. Jenis serat alam yang banyak dipakai yaitu sisal , flex, hemp, jute, rami, kelapa, dan eceng gondok. Eceng gondok rawa pening memiliki kekuatan tarik yang tinggi yaitu 19 N/mm2 dan tahan temperatur 50oC. Bahan komposit eceng gondok sebagai bahan eksterior mobil, elektronik, dan perlengkapan komputer. Penggunaan serat alam eceng gondok Rawa Pening Ambarawa sudah banyak dimanfaatkan, tetapi untuk perlengkapan komputer belum pernah dilakukan. Pada riset ini, ingin memanfaatkan eceng gondok Rawa Pening untuk pembuatan cooling pad komposit yang tahan beban, ringan, kuat dan temperatur tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa antara serat dan serbuk eceng gondok, pengaruh penamabahn fraksi volume, dan tekanan kompaksi terhadap kekuatan mekanik cooling pad komposit. Metode penelitian ini dengan memvariasi serat dan serbuk eceng gondok, fraksi volume 20, 30, dan 40% penguat, dan tekanan kompaksi. Hasil uji mekanik yang paling baik pada komposisi cooling pad komposit B1 pada tekanan kompaksi 200 Kpa memiliki kekuatan mekanik paling besar yaitu kekuatan tarik 26,5 N/mm2, uji impak 0,002565 J/mm2, dan uji fatik 27,1 Mpa. Bertambahnya kekuatan tekan kompaksi, fraksi volume dan serat eceng gondok meningkatkan kekuatan mekanik cooling pad komposit, sehingga memiliki kwalitas baik. Keyword: eceng gondok, cooling pad, kompaksi, rawa pening, serat.
EVALUASI STANDAR SARANA PRASARANA DI SMP NEGERI I BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Risky Setiawan, Eka Nur’aini
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul merupakan salah satu SMP di Yogyakarta yang berstandar nasional dan sedang mempersiapkan diri menjadi SMP rintisan bertaraf internasional. Berdasarkan hasil ujian nasional pada tahun 20014/2015, SMP ini termasuk salah satu SMP yang tingkat kelulusannya belum mencapai 100%. Masih rendahnya tingkat kelulusan SMP tersebut menu njukkan bahwa masih belum tercapainya standar minimum yang telah ditetapkan dalam PPRI Nomor 19 Tahun 2005, salah satunya standar sarana prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelengkapan, pemanfaatan, dan pemeliharaan atau perawatan sarana prasarana di SMP Negeri I Banguntapan Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model evaluasi Tyler (Goal Oriented Evaluation Model). Berdasarkan hasil observasi, secara keseluruhan kelengkapan sarana prasarana SMP Negeri I Banguntapan Bantul Yogyakarta dikatagorikan sangat baik dengan pencapaian skor 3,633. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa secara keseluruhan pemanfaatan prasarana dikatagorikan baik dengan pencapaian skor 2,72. Artinya, prasarana SMP Negeri I Banguntapan Bantul telah dimanfaatkankan sebagai penunjang proses belajar mengajar dan kegiatan kesiswaan, namun ada beberapa prasarana dan saran yang pemanfaatannya kuang optimal serta kondisinya kurang terawat. Hasil observasi menunjukkan bahwa ada beberapa prasarana dan sarana yang kondisi dan keterawatannya kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Kelengkapan sarana prasarana SMP Negeri I Banguntapan Bantul Yogyakarta dikatagorikan sangat baik dengan pencapaian skor 3,633. (2) Pemanfaatan prasarana dikatagorikan baik dengan pencapaian skor 2,72, namun ada beberapa prasarana yang pemanfaatannya kurang baik, yaitu ruang laboratorium IPA dan ruang laboratorium bahasa. Sedangkan pemanfaaatan sarana dikatagorikan cukup baik dengan pencapain skor 2. (3) Sarana prasarana yang memiliki kondisi dan perawatan yang baik adalah ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang konseling, tempat ibadah, ruang organisasi kesiswaan, UKS, jamban, gudang, Ruang Tata Boga, Ruang seni musik (band), dan kantin, sedangkan sarana prasarana yang memiliki kondisi dan perawatan yang kurang baik adalah perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang guru, ruang tata usaha, ruang sirkulasi, dan ruang karawitan.Kata kunci : evaluasi, saran prasarana
PENGELOLAAN PAUD RAMAH ANAK BERBASIS MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN METAKOGNISI Elyana, Luluk
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PAUD ramah anak berbasis masyarakat merupakan layanan pendidikan anak usia dini yang memberikan pelayanan dengan memenuhi kebutuhan dasar anak, berpihak kepada hak-hak anak dan memberikan perlindungan terhadap anak. Pengelola PAUD harus memahami konsep kebermaknaan pada diri anak. Pengelola harus dapat mengedukasi seluruhstake holder dengan metode yang tepat dan hasil akhirnya bermuara pada awarness. Ramah keluarga, ramah lingkungan ramah masyarakat, ramah pembelajaran dan ramah kelembagaan adalah elemen dasar dari terwujudnya PAUD ramah anak berbasis masyarakat. Berangkat dari masyarakat dan untuk masyarakat. Gagasan MAKE (Lima Kepedulian) melalui pendekatan metakognisi adalah sebuah metode yang memiliki kekhasan yaitu awarness yang tinggi dan penemuan metode yang bersifat inovatif. Pendekatan metakognisi merupakan sebuah pendekatan yang berhubungan dengan self regulation atau regulasi diri melalui cheking, planning, monitoring, testing, revising, dan evaluating. Melalui proses tersebut akan dihasilkan kepribadian yang ramah anak yaitu peduli dengan kesadaran yang mendalam. Permasalahan yang dihadapi diselesaikan melalui problem solving yang tepat, PAUD ramah anak akan terwujud melalui kepribadian stake holder yang baik, service excellent pada semua lini, suasana PAUD yang menyenangkan, dan ramah pada seluruh layanan program yaitu TPA, SPS, KB, dan TK. PAUD ramah anak berbasis masyarakat mendapatkan dukungan sepenuhnya dari masyarakat dan memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Kata Kunci : Ramah Anak, Lima Kepedulian, Pendekatan Metakognisi, Pengelolaan PAUD
IbM MEBEL UKIR KAYU DI DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Solechan, Samsudi Raharjo Rubijanto JP
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jepara di juluki Bumi Kartini. Tetapi dengan kemahiran mengukir yang indah warga Jepara sampai sekarang, Jepara di Juluki Kota Ukir. Mebel ukir Jepara menyumbang sekitar 10% dari total ekspor mebel Indonesia dan berkontribusi terhadap perekonomian kabupaten mencapai 27%. China mendominasi perdagangan sebesar 16 % mebel ke beberapa negara di dunia dan lebih murah 20% dari mebel Indonesia. Kalah bersaing dengan produk China, membuat perajin mebel ukir Jepara terus berlomba-lomba dalam mengejar ketertinggalannya, khususnya mebel ukir di desa Banjar Agung kecamatan Bangsri kabupaten Jepara. Kelemahan mebel ukir di desa Banjar Agung mulai dari proses produksi lama, biaya tinggi, kualitas produksi rendah, hasil tidak mencapai target, rendahnya sumber daya manusia, kurang futuristik dan proses ukir manual. Selain itu, sulitnya mengenalkan produk, mencari pembeli, minimnya pengetahuan manajemen, pemasaran unit usaha, kurangnya modal dan sulitnya mengakses dana bantuan. Tujuan pengabdian pada masyarakat program Iptek bagi Masyarakat (IbM) yaitu merubah proses mengukir konvensional menjadi otomatis, meningkatkan SDM tukang ukir agar mampu mendesain mebel ukir modern, mengenalkan produk dan mencari pembeli sebanyak-banyaknya, kurangnya pengetahuan manajemen dan informasi mengakses bantuan usaha. Metode yang dipakai pada program IbM adalah merubah proses mengukir manual menjadi proses otomatis, melatih mendesain ukir kayu yang modern dan futuristik, pendampingan dan pelatihan membuat media website e-commerce, pelatihan manajemen usaha kecil dan menengah, keuangan, pemasaran dan mendapatkan modal usaha. Luaran program yaitu Menerapkan Iptek tentang pembuatan mesin ukir kayu, desain ukir kayu modern, e-commerce penjualan produk, Mampu menerapkan manajemen usaha, pembukuan, akutansi keuangan dan Cash flow, sertifikat kegiatan Iptek bagi masyarakat. laporan kegiatan dan publikasi nasional hasil kegiatan program IbM.Keywords : mebel, kayu, ukir, e-commerce, usaha.
PERSYARATAN LINGKUNGAN HUNIAN SEHAT Suparto, Suparto
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah yang stretagis merupakan pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang dicirikan oleh batasan administratif yang di atur dalam peraturan perundangan serta didominasi oleh kegiatan produktif bukan pertanian. Disamping itu, wilayah tertentu yang strategis  memiliki peran dan fungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pariwisata dan sebagainya, bahkan memiliki daya tarik bagi kaum urbanis untuk tinggal di dalamnya. UU RI Nomor 1/2011 menyatakan bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan. Adapun  ciri-ciri hunian  yang sehat di antaranya: (1) sarana dan prasarana sanitasi ada dan terawatt, (2) adanya ventilasi udara yang cukup untuk pertukaran udara sehat, (3) bangunan yang teratur. Kemudian ciri-ciri lainya, fungsi bangunan sebagai hunian, bukan berfungsi yang lain. Ciri-ciri pemukiman sehat yang terkahir adalah ada peng-hijauan. Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: (1) sirkulasi udara yang baik, (2) penerangan yang cukup, (3) air bersih terpenuhi, (4) pembuangan air limbah diatur dengan baik agar  tidak menimbulkan pencemaran, (5) bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lengkap serta tidak terpengaruh pen-cemaran seperti bau, rembesan air kotor, maupun udara kotor. Kata Kunci : Hunian sehat.
PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS Herriyanti, Andhina Putri
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan organik dalam proses pembuatannya seperti limbah peternakan, limbah pertanian, sampah organik, dan limbah organik lainnya. Pada prinsipnya teknologi biogas memberikan kemudahan didalam proses pembuatannya, sehingga mudah diterapkan pada daerah yang memiliki sumber daya manusia terbatas. Saat ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan Program Desa Mandiri ditujukan pada daerah-daerah yang memiliki potensi energi dan dimanfaatkan dengan teknologi oleh masyarakat setempat. Desa Gogik merupakan salah satu desa yang telah menerapkan energi biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi biogas di Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat ditinjau dari aspek teknis, sosial, lingkungan dan manajemen. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan dilakukan wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek teknis ketersediaan energi lain seperti gas LPG dan kayu bakar merupakan salah satu kendala dalam pelaksanaan biogas. Peralatan dan sarana yang tersedia cukup memadai, akan tetapi hampir 70% mengalami kerusakan. Pada alih teknologi tidak didapatkan kendala apapun karena dilakukan secara terencana. Dalam aspek sosial masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap pelaksanaan biogas. Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan menyiapkan lahan dan membuat lubangan yang akan digunakan untuk membangun instalasi utama. Pada aspek lingkungan biogas belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, dalam pelaksanaan biogas masyarakat belum sepenuhnya menerapkan konsep zero waste. Ditinjau dari aspek manajemen masyarakat belum melakukan pengelolaan secara rutin. Selain itu, pengelolaan dilakukan secara individu skala rumah tangga. Kata Kunci : Limbah ternak sapi, biogas.
KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Kartika, Lina Indra
PAWIYATAN Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan membatik yang dilakukan di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang. Kegiatan membatik dilakukan agar mengoptimalkan kemampuan kreasi anak dalam menanamkan budaya Jawa. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan diskriptif kualitatif yaitu metode Spredley secara sederhana dan mendalam. Subjek penelitian adalah anak, guru, dan semua yang terlibat dalam kegiatan membatik di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang.   Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, catatan lapangan, dan wawancara yang dilakukan dengan analisis triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Melalui kegiatan membatik anak juga akan mengenal unsur-unsur seni tersebut untuk dikembangkan sesuai dengan karakteristik anak usia 5-6 tahun yaitu karakteristik kemampuan fisik (motorik halus), karakteristik kemampuan kognitif, dan karakteristik kemampuan sosio-emosional, (2) Pengenalan dan pengembangan tentang unsur-unsur seni ini akan terlihat dalam tujuan membatik, materi membatik, metode membatik, media membatik, proses kegiatan membatik, dan evaluasi membatik. Kata Kunci : membatik, seni, budaya

Page 1 of 2 | Total Record : 11